Kick Andys Effect Saya baru saja membaca berbagai komentar yang masuk ke website www.kickandy.com Tak terasa mata saya berkaca-kaca. Apakah betul Kick Andy memberi pengaruh sebesar itu pada penonton? Kadang saya tidak habis percaya. Saya lalu teringat pada Herry Candi, salah seorang penonton Kick Andy di Makassar. Waktu membaca komentar Herry di website ini -- jujur saja -- saya nyaris tidak percaya.
Bagaimana mungkin ada orang yang begitu bersemangatnya sehingga rela menempuh jarak 40 kilometer dengan sepeda motor setiap Kamis malam hanya untuk menonton Kick Andy. Dalam komentarnya di website, Herry mengaku di tempat dia bekerja, di Kabupaten Barru, kotamadya Pare-Pare, Sulawesi Selatan, sinyal televisi tidak bisa ditangkap. Karena itu, untuk menonton Kick Andy di Metro TV, dia terpaksa harus ke kota terdekat yang jaraknya puluhan kilometer.
Di mana dia menonton? “Di warung-warung yang kebetulan punya televisi,” ujar Herry. Karena di wilayah Indonesia bagian tengah (WITA) Kick Andy dimulai jam 11 malam, maka Herry baru selesai menonton jam 12 tengah malam. Untuk langsung pulang, selain terlalu malam, tubuhnya juga sudah terlalu lelah. Maka Herry terpaksa menumpang tidur di pompa bensin di tepi jalan yang dilaluinya.
Kisah Herry terkesan berlebihan dan sulit dipercaya. Tetapi setelah tim Kick Andy berhasil menemuinya, saya baru bisa memahami mengapa Herry rela bersepeda motor puluhan kilometer dan tidur di pompa bensin di tengah dinginnya udara malam demi menonton Kick Andy. Herry mengaku sebelum menonton Kick Andy, dia merasa hidupnya tidak berguna. Baik untuk dirinya sendiri apalagi bagi orang lain.
Sampai suatu hari, tanpa di sengaja, dia menyaksikan Kick Andy di Metro TV. Waktu itu topiknya Suster Apung. Ini kisah tentang seorang perawat yang bekerja tanpa pamrih. Dengan keterbatasan pengetahuan dan peralatan, Suster Rabiah, sang perawat, berkeliling dari pulau ke pulau di kepulauan terpencil di Lautan Flores, Sulawesi Selatan. Jauh dari riuh rendah sorotan mata dan tepuk tangan, Suster Apung mendedikasikan 28 tahun hidupnya untuk membantu penduduk di kepulauan itu yang selama ini hidup dalam keterbatasan.
Melihat kisah itu, Herry merasa terpukul. “Jika Suster Apung dengan segala keterbatasannya bisa memberikan arti bagi warga di kepulauan itu, mengapa saya tidak bisa melakukan hal yang sama?” Pikirnya. Herry merasa malu pada dirinya yang selama ini hanya mengeluh dan merasa tidak berguna.
Sejak itu dia lalu tergerak untuk membantu para petani tambak udang di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, yang selama ini bertambak dengan cara tradisional. Dengan menggunakan pengetahuan yang diperolehnya dari tempat kerjanya, sebuah perusahaan pembibitan udang, Herry lalu mengajari para petani tambak cara beternak udang yang lebih baik. Hasilnya? Jika dulu para petani tambak hanya bisa memperoleh Rp 300 ribu, berkat pengetahuan yang diajarkan Herry mereka kini bisa mendapatkan Rp 15 juta sekali panen. “Para petani sampai bingung mau diapakan uang sebanyak itu,” ujar Herry.
Kisah Herry di website menggerakan tim Kick Andy untuk mencari Herry dan mengundangnya ke Jakarta sebagai tamu kehormatan di HUT Kick Andy yang ke-2. Pada saat membaca surat undangan dari Kick Andy itu, Herry tak kuasa membendung airmatanya. ‘’Tuhan menjawab doa saya. Sudah lama saya ingin bertemu Andy Noya. Setiap habis nonton Kick Andy di televisi, saya selalu mengetuk-ngetuk kaca tv sambil berbisik, kapan ya saya bisa bertemu Pak Kick Andy,” ujar Herry polos.
Sebegitu besarnyakah pengaruh Kick Andy? Sekali lagi saya sering bertanya dalam hati. Karena itu, mata saya sering berkaca-kaca ketika membaca berbagai komentar di website.
Ada murid yang mengatakan setelah menonton Kick Andy menjadi semangat belajar. Ada yang mengaku secara fisik tidak sempurna dan putus asa tetapi setelah menyaksikan Kick Andy berbalik bersyukur karena masih banyak orang lain yang lebih menderita dibandingkan dia. Kali lain ada juga komentar yang mengatakan hubungannya dengan ayah dan ibunya menjadi hangat kembali setelah menyaksikan episode Kiyati, seorang anak asal Salatiga, Jawa Tengah, yang dipungut anak oleh keluarga Jerman ketika masih berusia empat bulan.
Setelah dewasa Kiyati kembali ke Indonesia untuk mencari ibu kandungnya. Di Kick Andy anak dan ibu dipertemukan. Penonton yang memberi komentar mengatakan pada saat itu dia baru menyadari betapa beruntungnya dia karena selama ini ibu dan ayahnya selalu berada di dekatnya dan memberikan kasih sayang yang berlimpah, yang selama ini kurang dihargainya.
Ada pula yang mengaku selama ini memendam dendam pada seseorang, tapi setelah menonton Kick Andy dia memaafkan orang yang dibencinya. Begitu pula seorang guru yang mengaku batal bunuh diri setelah menonton Kick Andy. Semua ini membuat saya – dan tim Kick Andy – merasa usaha dan kerja keras kami tidak sia-sia.
Semua yang kami sajikan ternyata memberi arti bagi Anda. Arti tentang pentingnya bersyukur. Bersyukur tentang apa pun yang diberikan Tuhan kepada kita. Kita sering tidak tahu apa rencana Tuhan bagi kehidupan kita. Hanya satu hal yang harus kita yakini, rencana Tuhan selalu indah. Tergantung dari sudut mana kita melihatnya.
source by K!ck Andy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar